Minggu, 23 Januari 2011

PENULISAN HURUF

NPM :200941500189
Nama : Reni Oktaviani
Biologi 3c
Penulisan Huruf
Dalam Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, penulisan huruf menyangkut dua masalah, yaitu (1) penulisan huruf besar atau kapital dan (2) penulisan huruf miring.
1. Penulisan Huruf Besar atau Huruf Kapital
Penulisan huruf kapital yang kita jumpai kadang-kadang mrnyimpang dari kaidah-kaidah yang berlaku. Kaidah penulisan huruf kapital itu adalah sebagai berikut.
a) Huruf besar atau kapital dipakai sebagai huruf pertama kalimat berupa petikan langsung.
Misalnya :
 Dia bertanya, “ Kapan kita pulang. “

b) Huruf besar atau kapital dipakai sebagai huruf pertama kalimat dalam ungkapan yang berhubungan dengan hal-hal keagamaan, kitab suci, dan nama Tuhan, termasuk kata ganti-Nya.
Huruf pertama pada kata ganti ku, mu, dan nya, sebagai kata ganti Tuhan , harus dituliskan dengan huruf kapital,dirangkaikan dengan tanda penghubung (-).
Misalnya :
 Limpahkanlah rahmat-Mu, ya Allah.

c) Huruf besar atau kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar (kehormatan, keturunan, agama ), jabatan, dan pangkat yang diikuti nama orang.
Misalnya :
 Pergerakan itu dipimpin oleh Haji Agus Salim.

Jika tidak diikuti oleh nama orang atau wilayah, nama gelar, jabatan, dan pankat itu harus dituliskan dengan huruf kecil.
Misalnya :
 Calon jamaah haji DKI tahun ini berjumlah 525 orang.
Akan tetapi, jika mengacu kepada orang tertentu, nama gelar, jabatan, dan pangkat itu dituliskan dengan huruf kapital.
Misalnya :
 Pagi ini Mentri Perindustrian terbang ke Nusa Penida . Di Nusa Penida Mentri meresmikan sebuah butik

d) Kata-kata van, den, de, da, di, bin, dan ibnu yang digunakan sebagai nama orang tetap ditulis dengan huruf kecil, kecuali jika kata-kata digunakan sebagai nama pertama atau terletak pada awal kalimat.
Misalnya :
 Tanam Paksa di Indonesia diselenggarakan oleh van den bosch.
 Menurut Ibnu Sina, akar tumbuhan tertentu mengandung khasiat untuk menyembuhkan penyakit.

e) Huruf besar atau kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa.
Misalnya :
 Kehidupan suku Piliang sebagian besar bertani.
 bangsa Indonesia, suku Banjar, bahasa Perancis.

Sesuai contoh di atas, kata suku, bangsa, dan bahasa tetap dituliskan huruf awal kecil, sedangkan yang harus dituliskan dengan huruf capital adalah nama suku, nama bangsa, atau nama bahasanya, seperti Sunda, Indonesia, Palestina , Piliang.Akan tetapi , jika nama bangsa, suku, dan bahasa itu sudah diberi awalan dan akhiran sekaligus, kata-kata itu harus ditulis dengan huruf kecil
Misalnya :
 Kita harus mengindonesiakan kata-kata asing.
 Kita tidak perlu kebelanda-belandaan karena sekarang sudah merdeka.

Demikian juga, kalau tidak membawa nama suku,nama itu harus dituliskan dengan huruf kecil.
Misalnya :
petai cina
jeruk bali

f) Huruf besar atau kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah.
Misalnya :
 tahun Hijriah; bulan Agustus; hari Waisak; perang Salib; Republik Indonesia.
 Tahun 1998 Masehi adalah tahun yang suram bagi perekonomian kita.

g) Huruf besar atau kapital dipakai sebagai huruf pertama nama khas geografi
Misalnya :
 Di Teluk Jakarta telah dibangun suatu proyek perikanan laut.
 Sungai Barito; Danau Toba; Asia Tenggara; Pulau Bangka; Gunung Semeru.

Akan tatapi, jika tidak menunjukan nama khas geografi, kata-kata selat, teluk, terusan gunung, sungai, danau, dan bukit ditulis dengan huruf kecil.
Misalnya :
 Nelayan itu berlayar sampai ke teluk.

h) Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama resmi badan, lembaga pemerintah, dan ketatanegaraan, serta nama dokumentasi resmi.
Misalnya :
 Pasal 36 Undang-Undang Dasar 1945 menyatakan bahwa bahasa Negara adalah bahasa Indonesia.

Akan tetapi , jika tidak menunjukan nama resmi, kata-kata seperti itu ditulis dengan huruf kecil.
Misalnya :
 Menurut undang-undang dasar kita, semua warga negara mempunyai kedudukan yang sama.

i) Huruf besar atau huruf kapital sebagai huruf pertama semua kata di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan, kecuali kata partikel seperti di, ke, dari, untuk, dan yang, yang terletak pada posisi awal.
Misalnya :
 Buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan diterbitkan oleh Balai Pustaka.


j) Huruf besar atau huruf kapital dipakai dalam singkatan nama gelar dan sapaan, kecuali gelar dokter.
Misalnya :
 Proyek itu dipimpin oleh Dra. Jasika Murni.
 Penyakit ayah saya sudah dua kali diperiksa oleh dr. Siswoyo.

k) Huruf besar atau huruf kapital sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai kata ganti atau sapaan. Singkatan pak, bu, kak, dik, dan sebagainya hanya digunakan sebagai sapaan atau jika ditulis oleh nama orang/ nama jabatan. Kata Anda juga diawali huruf kapital.
Misalnya :
 Selamat pagi, Pak !

Akan tatapi, jika tidak dipakai sebagai kata ganti atau sapaan, kata penunjuk hubungan kekerabatan itu ditulis dengan huruf kecil.
Misalnya :
 Kita harus menghormati ibu dan bapak kita.


2. Penulisan Huruf Miring
a. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yangdikutip dalam karangan. Dalam tulisan tangan atau ketikan, kata yang harus ditulis dengan huruf miring ditandai dengan garis bawah satu.
Misalnya:
 Ibu rumah tangga menyenangi majalah Femina.

Catatan :
Garis bawah satu, sebagai tanda yang dicetak miring, harus terputus-putus, kata demi kata.

b. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, atau kelompok kata.
Misalnya :
 Buatlah kalimat dengan kata dukacita
 Huruf pertama kata dunia adalah d

c. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama-nama ilmiah atau unkapan bahasa asing atau bahasa daerah, kecuali yang disesuaikan ejaannya.
Misalnya :
1) Apakah tidak sebaiknya kita menggunakan kata penataran untuk kata upgrading?
2) Nama ilmiah mangga ialah mangifera indica.

Catatan :
Selain penulisan huruf miring ada juga dengan cara ditebalkan dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, E. Zaenal dan Tasai, S. Amran . 2008.Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta : Akademika Presindo.
Pedoman Penulisan huruf kapital.2008.www.google.com
Pedoman Penulisan huruf miring.2009.www.google.com

DAFTAR PUSTAKA
Arifin, E. Zaenal dan Tasai, S. Amran . 2008.Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta : Akademika Presindo.
Pedoman Penulisan huruf kapital.2008.www.google.com
Pedoman Penulisan huruf miring.2009.www.google.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar